Kamis, 05 Agustus 2010

Generasi Muda Harus Berani Bermimpi

Bogor (ANTARA) - Generasi muda Indonesia harus berani bermimpi, dan menjadikannya sebagai harapan untuk meraih cita-cita, kata Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan.

"Dengan mewujudkan mimpi, maka masa depan akan diraih oleh setiap orang yang memiliki mimpi," katanya dalam kuliah terbuka peringatan Dies Natalis ke-5 Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), di kampus Darmaga, Kamis.

Ia mengajak generasi muda untuk bermimpi. "Bermimpilah dan wujudkan mimpimu, maka kamu akan menjadi pemimpin dari mimpimu itu," kata Anies di hadapan puluhan mahasiswa FEMA IPB.

Menurut dia, kekuatan mimpi dapat mendorong seseorang untuk berjuang mewujudkannya, dan mencapai kesuksesan yang diinginkan.

"Sayangnya, kebanyakan generasi muda saat ini bersikap apatis dan pesimis, sehingga untuk bermimpi saja mereka malas," katanya.

Kondisi seperti ini, kata dia disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah pendidikan.

"Rendahnya pendidikan membuat daya pikir masyarakat ikut kerdil. Media sebagai sumber informasi yang berperan menyebarkan pendidikan turut mengubah cara pandang masyarakat," katanya.

Pemberitaan yang bersifat terlalu berlebih-lebihan, menurut Anies, mengarahkan masyarakat berfikir tentang kerusakan negeri.

Keadaan ini, menurut dia menyebabkan bangsa Indonesia sulit membedakan dua hal antara optimistis dengan pro pemerintahan, dan sikap kritis dengan pesimistis.

"Jadi, wajar saja kalau saat ini generasi muda kita banyak yang berfikir apatis dan pesimistis, karena media sebagai sumber informasi yang mudah diserap masyarakat turut mengubah cara pandang dengan berita-berita yang berlebihan," katanya.

Hal ini, kata Anies disebabkan oleh kedewasaan politik di Indonesia masih rendah. "Yang dimaksud kedewasaan politik adalah mengetahui ambang batas perbedaan suatu permasalahan, serta memahami kapan waktu yang tepat untuk berkata, dan kata-kata apa yang pantas untuk diucapkan," katanya.

Ia mengimbau generasi muda untuk tidak terlalu mempedulikan pemberitaan media massa.

Sebab, menurut dia, media massa saat ini teracuni dengan dunia bisnis, sehingga pemberitaan yang sifatnya mendidik dikesampingkan.

"Pada era saat ini dibutuhkan generasi muda yang memiliki pemikiran baru dan semangat baru. Generasi muda yang memiliki ide-ide baru akan terus dicari dan dibutuhkan sebagai pencerahan," katanya.

Anies mengatakan Indonesia memiliki banyak generasi muda yang berpotensi, namun sayang pola pikir mereka masih dipengaruhi keinginan untuk diberi kesempatan.

"Yang namanya muda itu, gesit dan tangguh, mereka memiliki semangat dan ide-ide baru. Menciptakan peluang dan gigih mencari kesempatan. Jangan minta diberi kesempatan," katanya.

Ia mengajak generasi muda untuk kreatif dan penuh semangat baru. "Untuk itu, harus memiliki mimpi dan keinginan untuk mewujudkannya," katanya.

Anies mengingatkan perbedaan antara pemimpin dan pemimpi, dalam bahasa Indonesia hanya ada huruf "N". Dengan filosofi ini maka hendaknya menjadi semangat generasi muda untuk bermimpi dan berjuang mewujudkan mimpinya.

Untuk mengubah pola pikir ini, kata Anies, diperlukan pemimpin yang mampu mengajak orang-orang untuk keluar dari pola pikir tersebut.

"Pemimpin itu adalah siapa saja, bisa pemimpin negara, pemimpin redaksi, pemimpin rumah tangga, pemimpin pemerintahan daerah, dan pemimpin diri sendiri," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar