Sebagai masyarakat Indonesia nampaknya kita sudah lelah terus dipuji. Pujian yang selalu melekata ke kita adalah masyarakat yang ramah, memuliakan tamu, tepo seliro, dan rukun agawe santosa.
Lihatlah, pujian-pujian itu nampaknya tak berbekas. Kita mudah tersulut amarah dengan sebab yang sepele bahkan tidak jelas. Arena pemilu, pilkada, mantenan, dangdutan, bahkan pengajian menjadi lahan mengungkapkan amarah kita. Tak pelak, banyak bentrokan yang sering kita saksikan. Inikan wajah kita yang sebenarnya?
Bentrokan yang melibatkan massa FBR dengan warga Rempoa nampaknya semakin menegaskan pernyataan saya. Hanya karena faktor sepele.
Tangerang - Ratusan anggota Forum Betawi Rempug (FBR) bentrok dengan warga Rempoa, Tangerang. Diduga bentrokan terjadi akibat masalah sepele yakni masalah pencopotan bendera FBR.Menurut salah seorang warga Rempoa, Zakaria saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (1/8/2010), beberapa hari lalu anggota FBR memasang bendera di sekitar jalan Rempoa. Sebagian besar warga Rempoa ternyata tidak mengizinkan FBR memasang bendera di wilayahnya.
"4 hari lalu itu kita minta orang FBR buat nyabutin benderanya karena kita ngga senang di lokasi sini ada bendera-bendera FBR," kata Zakaria dengan logat betawi.
Warga sempat meminta anggota FBR mencabut bendera yang sudah terpasang. Akhirnya, beberapa anggota FBR menuruti permintaan tersebut."Rupanya mereka ngga seneng kita minta benderanya dicabut tiba-tiba tadi malem ratusan orang datang," ucapnya.Kedatangan massa FBR lantas mendapat perlawanan dari warga setempat. Bentrokan pun tak terhindarkan.
"Mereka nyerang kita ya kita seh bertahan aja terus mereka dipukul mundur. Karena warga kesel tadi jam 21.00 dan 22.00 WIB kita bakar benderanya," tandasnya.
Pantauan detikcom, warga masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. Menurut informasi sebuah klinik dokter rusak akibat terkena lemparan batu dan amuk massa. Situasi di sepanjang lokasi kini berangsur pulih. Sebanyak 32 anggota FBR ditangkap polisi berikut dengan barang bukti berupa senjata tajam, balok dan bambu.
(ape/gah)"Mereka nyerang kita ya kita seh bertahan aja terus mereka dipukul mundur. Karena warga kesel tadi jam 21.00 dan 22.00 WIB kita bakar benderanya," tandasnya.
Pantauan detikcom, warga masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. Menurut informasi sebuah klinik dokter rusak akibat terkena lemparan batu dan amuk massa. Situasi di sepanjang lokasi kini berangsur pulih. Sebanyak 32 anggota FBR ditangkap polisi berikut dengan barang bukti berupa senjata tajam, balok dan bambu.
Kita ini seperti atlit amatir. Kalau penampilan kita bagus, terus mendapat banyak tepuk tangan, kita larut dengan gema tepuk tangan, dan akhirnya kita lengah. Ah, semoga nggak juga. Sikap kita yang masih naif dan primordial, semoga hanya gangguan sementara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar