Sabtu, 31 Juli 2010

Sekolah Internasional

SBI itu Sekolah Berstandar internasional atau Sekolah Bertaraf Internasional sih? begitu pertanyaan yang sering keluar dari kepala saya. Setelah saya cek, ternyata SBI itu Sekolah Bertaraf Internasional.
Agak bingung juga sih, sebab dibawah level itu ada sekolah yang menyatakan diri sebagai SSN (Sekolah Standar Nasioanl), sehingga pada awalnya jika saya menggunakan logika hierarki saya, maka mestinya dari SSN menuju SSI. dari Sekolah Standar Nasional menjadi Sekolah Standar internasional. Makanya saya tidak heran kalau ada anggota DPR yang salah dalam menerjemahkan akronim SBI. Lihat saja tulian ini yang sa ambilkan dari Kapanlagi.com - Rabu, 21 Jul.

Artis yang juga anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh, menilai lembaga pendidikan berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) cenderung menciptakan pola diskriminatif, sehingga tujuannya untuk meningkatkan kecerdasan sebanyak mungkin generasi muda Indonesia terancam gagal.

Dalam kenyataan di lapangan, RSBI lebih menonjolkan kemewahan fasilitas, ketimbang rangsangan meningkatkan kualitas.

"Jadilah RSBI, juga Sekolah Berstandar Internasional (SBI) lebih bermakna status sosial bagi anak-anak dari keluarga berada, sementara mereka yang kurang mampu membayar mahal 'status' RSBI atau SBI terpinggirkan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/07).

Jadi, menurut mantan Putri Indonesia ini, RSBI dan SBI bisa lebih memicu kesenjangan di antara sesama anak bangsa,dan karenanya terkesan atau cenderung diskriminatif.

"Karena lebih menonjolkan fasilitas yang lebih baik ketimbang sekolah lain, sehingga dapat menimbulkan diskriminasi di kalangan peserta didik. Tegasnya, esensinya kurang mendapatkan porsi memadai, sehingga tidak terlalu signifikan dengan kualitas 'output', tegasnya.

Karena itu, menurutnya, perlu dicari formulasi baru, agar keberadaan RSBI benar-benar. Sesuai dengan yang diharapkan.

"Itulah sebabnya banyak anggota masyarakat minta dilakukan peninjauan ulang atas eksistensi RSBI ini, mengingat banyak kerancuan di lapangan, dan ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan," ungkap Angelina Sondakh lagi. (ant/dar).

Tidak penting apakah penerjemahannya betul atau salah, yang jelas kita menginginkan sekolah dengan label internasonal dapat mengakomodasi siswa kurang mampu dengan menerapkan subsidi silang, yang mampu membantu yang tidak mampu. kalau itu terwujud, indah sekali kan?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar